Skip to main content

Reza Artamevia Bongkar Alasan Tersandung Narkoba: Ini Kebodohanku, Aku Terlalu Naif


Ditangkap karena kepemilikan sabu-sabu 0,78 gram di Jatinegara Jakarta Timur, September 2020, Reza Artamevia menjalani rehabilitasi di Lido, Jawa Barat. Juli 2021, ia menghirup udara bebas.

Pelantun “Satu Yang Tak Bisa Lepas” dan “Biar Menjadi Kenangan” mengaku sabu-sabu adalah titik terendah dalam hidupnya. Hari-hari di Lido dihabiskan Reza Artamevia dengan tafakur.

Sang diva juga menguatkan hati lewat seminar dan panggilan video dengan kedua putrinya. Setelah bebas, Reza Artamevia membuat pengakuan. Ia ogah menyalahkan siapapun saat tersandung sabu.

Cermat dan Smart


“Kalau aku ya, karena kebodohan dalam diri aku. Kita harus cermat, kita harus smart. Kita harus benar-benar membuka mata kita sebelum melangkah,” kata Reza Artamevia.

“Jadi memang harus hati-hati. Memang di situ banyak juga yang salah pergaulan. Kalau aku merasa ini karena kebodohan aku,” pemilik album Keajaiban menyambung.

Ada Yang Ngasih


Beruntung, Reza Artamevia tak sampai kecanduan apalagi sakau saat direhabilitasi. Dukungan kedua putrinya dan keluarga menguatkan mental Reza Artamevia untuk bangkit dari titik terendah.

“Aku cuma karena ada yang ngasih, aku jadi nyoba. Itu karena kebodohan gue sendiri kan jadinya. Tapi aku pun tidak berada di lingkungan pencandu. Tidak,” terang Reza Artamevia.

Perihal Pergaulan


Tak mau menyalahkan pergaulan dan keadaan, bintang film Hantu Bangku Kosong menyebut tersandung narkoba kesalahannya sendiri. Andai kala itu ia berani berkata tidak, insiden penangkapan tak akan terjadi.

“Pergaulan juga harus hati-hati. Kalau dalam kasusnya aku, kebodohan aku. Jadi kita mungkin jangan memandang sesuatu tuh baik. Aku tuh terlalu naif. Kita tuh enggak boleh terlalu naif, memang kita harus punya penyaring,” akunya.

Keberanian, Pembelajaran


Lewat video Reza Artamevia: Titik Terendah Dalam Hidupku, Ketika Berbuat Bodoh dan Memalukan Keluargaku, di kanal YouTube Maia AlElDulTV, Rabu (8/9/2021), ia mengirim pesan penting.

“Kita jangan pernah malu untuk mengakui salah kemudian juga memperbaiki diri dan minta maaf. Kita jangan pernah malu karena itu bukan suatu hal yang hina. Justru itu membutuhkan keberanian dan pembelajaran,” pungkas Reza Artamevia.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
فتح التعليقات
Tutup Komentar