Skip to main content

Pernah Menolak Saat Ingin Dibeli Raffi Ahmad, Ini 8 Potret Rano Karno Hibahkan Oplet Si Doel ke Museum


Rano Karno atau Si Doel memilih menghibahkan mesin opletnya ke museum, meski sebelumnya pernah ditawar miliaran rupiah oleh Raffi Ahmad. Bintang utama Si Doel Anak Sekolah itu mengaku pernah dirayu bos Rans Entertainment itu agar opletnya boleh ditukar Roll Royce.

"Raffi Ahmad saja mau beli. Pertama kali dia mau beli saya kira hanya bikin kontens, tapi betul-betul dia mau kasih saya Rp 2 M waktu itu. Saya nggak jual waktu itu, di sini saya kasihkan cuma-cuma," ungkap Rano Karno dalam sambutan peresmian Museum Motor Klasik di SMK Nasional Media Centre (NMC) Kota Malang, Jumat (1/4).

Rano menceritakan sekitar setahun lalu, Raffi dan istrinya, Nagita Slavina datang ke rumah untuk kepentingan membuat konten. Saat itulah, kemudian terpikat oplet Si Doel dan berniat mengajak tukar tambah dengan kendaraannya.

"Saya kira buat koten saja. nggak tahunya serius. 'Bang sudah bang, tukar tambah sama Roll Royce'. Itu Roll Roycenya hampir Rp4 milliar. Saya bilang, 'Fi Loe serius?' Bener bang, eh ini mata pencarian aku! 'Bang nanti kalau syuting bisa pinjam aku'. Enak aja loe," ungkap Doel menirukan Raffi.

1. Mesin Orisinil


Rano yang kini Anggota DPR RI itu menghibahkan mesin oplet yang dibelinya tahun 1963. Mesin tersebut merupakan orisinil dari oplet yang selama ini digunakan syuting Si Doel.

"Mungkin Anda tidak percaya kalau ini mesin orisinilnya oplet Si Doel. Jadi pertama kali oplet itu mesinnya ini, cuma 800 CC, kebetulan saya ganti 1000 CC. Oplet itu sudah 3 kali ganti mesin. Saya naikin lagi jadi 1200 CC," jelasnya.

2. Jadi Saksi


Rano menceritakan keberadaan oplet dalam cerita Si Doel tidak lepas dari perjalanan pribadinya. Oplet itu dibeli tahun 1953 seharga Rp 500 ribu dengan kondisi memprihatinkan dengan tanpa roda.

"Dulu itu saya beli sudah jadi kandang ayam, artinya tidak ada roda. Namun untuk kepentingan film, saya sengaja nggak bagusin seperti ini, bayangin Anda lihat kan mogok melulu itu kan, itu sengaja saya buat gitu, supaya kelihatan tua, segala macam, karena buat film. Kalau sekarang sudah saya perbaiki," urainya.

3. Impian Rano Karno


Oplet itu dibeli sebagai obsesi, Rano Karno kecil yang melihat oplet sebagai sebuah impian. Karena memang oplet sebagai transportasi yang berkelas pada benaknya masa itu.

"Dulu saya setiap sekolah jalan kaki, rumah saya jauh dengan sekolah, nah jadi oplet itu mimpi, kapan saya bisa naik oplet untuk nyampe sekolah. Filosopi sepeti itu, makanya di sinetron saya munculkan oplet," ungkapnya.

4. Ada Sejak Awal


Karena itu kemudian oplet terus menjadi bagian yang selalu muncul dalam senitron dan layar lebar Si Doel. Padahal saat sinetron Si Doel kali pertama diproduksi tahun 1992, oplet sudah bukan kendaraan populer di Jakarta.

Saat itu perannya sudah berganti dengan angkot. Ketika diproduksi, anak-anak kecil di Jakarta sudah mulai bertanya tentang sejarah kendaraan itu.

5. Asal Usul Oplet


"Sejarahnya, sebenarnya itu Chevrolet, orang Betawi nggak bisa bilang itu, akhirnya bilangnya oplet. Massa itu ada 2 jenis angkutan, salah satunya Chevrolet yang bisa mengangkut 12 orang. Itu lho singkat ceritanya," urainya.

6. Pegang Rekor MURI


Museum Motor Klasik berada di SMK NMC Kota Malang. Koleksinya terdiri dari 400 aneka sepeda motor klasik dari berbagai jenis. Sepeda motor tersebut dikelompokan berdasarkan merk dan periode pembuatan yakni mulai 1930.

Museum tersebut juga mencatat rekor sebagai Museum Motor Klasik pertama yang dimiliki oleh SMK dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

7. Ikon Museum


Sementara Oplet Si Doel diposisikan di depan gedung sekaligus sebagai ikon dari museum. Sebuah papan memberikan penjelasan tentang sejarah oplet dengan Rano Karno terpampang di banner tersebut. 

8. Sempat Ragu


Rano mengaku sempat ragu antara dijual atau dihibahkan ke pengelola museum yang saat itu datang ke rumahnya. Tetapi belakangan akhirnya memilih untuk dihibahkan dengan pertimbangan dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

"Tiba-tiba saya percaya saja, karena saya lihat, ini punya manfaat bagi generasi yang akan datang, maka itu saya bilang oke kamu bawa ini, disimpan yang betul, dirawat yang baik," ungkapnya.

Rano sendiri mengaku sekitar 2 tahun lalu bertemu dan diundang oleh pengelola museum tersebut. Tetapi karena alasan pandemi, baru saat ini dapat berkunjung ke Malang.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
فتح التعليقات
Tutup Komentar