Skip to main content

Tak Suka Pamer Harta, 9 Potret Kesederhanaan Bos Jalan Tol Jusuf Hamka


Tak perlu berkoar derajat tinggi, kesederhanaan Jusuf Hamka menginspirasi siapa saja menjadi pribadi lebih rendah hati.

Pengusaha sukses Tanah Air, Mohammad Jusuf Hamka menjadi konglomerat yang banyak dikagumi orang. Bagaimana tidak, meski dikenal kaya raya, dia enggan memperlihatkan kekayaannya. Bos jalan tol ini memilih hidup sederhana dan nggak neko-neko.

Pria berdarah Tionghoa ini telah menjadi seorang mualaf dan menjadi anak ideologis dari Kyai kenamaan, Buya Hamka. Prinsip hidupnya sederhana, menjadi sukses dan bisa membantu banyak orang.


Kepribadian rendah hati ini tentunya diperoleh sosok yang juga akrab disapa Babah Alun ini dari pengalaman masa kecilnya. Jusuf datang dari keluarga sederhana, namun kegigihan dan sikap rendah hatinya ini yang membawanya menjadi salah satu pengusaha sukses.

Sulit menjumpai Jusuf memamerkan kekayaannya, yang ada, setiap hari dia terlihat sederhana. Mulai dari makan di pinggir jalan, senang nongkrong di pasar loakan, hingga kegiatan-kegiatan sederhana lainnya.

Baginya apapun yang diberikan padanya saat ini hanyalah titipan Tuhan. Sebagai manusia dia menjalaninya dengan baik dan tidak lupa akan hak orang lain dari harta yang dimilikinya.

Nama Jusuf Hamka mencuat ke publik lantaran memiliki "Warung Nasi Kuning Pojok Halal". Kegiatannya telah menginspirasi banyak orang. Jusuf begitu tulus melayani kaum dhuafa. Bukan hanya dirinya yang turun langsung berbagai, istri dan anak-anaknya juga kerap ikut andil.

Berikut ini potret kesederhanaan Jusuf Hamka yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (24/3).

1. Jusuf Hamka senang berbaur dengan siapa saja, bahkan kebiasaan ini sudah diterapkannya sejak kecil. Baginya mau makan atau tidur di mana saja tak masalah. Salah satu contohnya, Jusuf tidak memilih tempat mewah untuk potong rambut, di tempat sederhana seperti ini saja sudah cukup baginya.


2. Kesederhanaan lain juga diperlihatkan Babah Alun, dia tampak menikmati makanan pinggir jalan. Bahkan begitu ramah dengan orang-orang sekitar.


3. Jika biasanya banyak orang kaya suka nongkrong di mal dan tempat-tempat mewah, Babah Alun lebih senang jalan-jalan ke pasar loak. Dia bisa berinteraksi dengan orang-orang sekitar dan juga mendapatkan barang-barang murah yang bagus-bagus di sana.


4. Saat jalan-jalan pagi, Jusuf Hamka juga sempat makan bubur ayam pinggir jalan. Sekelas orang kaya seperti ini jelas cukup mengagumkan masih mau menikmati makan makanan pinggir jalan.


5. Hampir semua selera Jusuf Hamka sederhana, mulai dari pakaian, kesukaan makan makanan pinggir jalan, dan lain-lainnya.


6. Nama Jusuf Hamka mulai dikenal publik karena "Warung Nasi Kuning Pojok Halal" yang diperuntukkan untuk kaum dhuafa. Nasi kuning menjadi makanan kesukaan Jusuf bukan tanpa alasan. Dulu ketika dia masih sekolah, ibunya menjual nasi kuning untuk uang tambahan.


7. Tak hanya dengan orang dewasa, Jusuf Hamka juga berbaur dengan anak-anak. Terlihat dia makan di warung sederhana bersama beberapa orang anak.


8. Lewat tayangan YouTube Helmy Yahya Bicara, Jusuf Hamka mengungkapkan bahwa dia mengenakan jeans lawas yang usianya sudah hampir 20 tahun, kala itu dibeli seharga Rp 150.000 dan sampai sekarang masih terus dikenakan. Baginya selama masih bisa dipakai dan layak untuk apa beli baru. Babah Alun juga tak pernah mengincar barang-barang mewah.


9. Babah Alun pernah berkata bahwa dirinya ingin menjadi orang kaya, namun setelah sampai di puncak kekayaan, maka dia harus membantu banyak orang. Salah satu bentuk kepeduliannya adalah dengan membangun masjid dengan bangunan khas China, diberi nama Masjid Babah Alun.


(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
فتح التعليقات
Tutup Komentar