Bisnis Karaoke Harus Tutup, Inul Daratista Curhat PPKM Kembali Diperpanjang: Mati Karepe Dewe
Penyanyi dangdut Inul Daratista menjadi salah satu artis yang terdampak pandemi Covid-19.
Sejumlah bisnisnya harus mengalami surut lantaran pandemi Corona yang tak
kunjung berakhir di Indonesia.
Baru-baru ini, Inul Daratista juga mengungkapkan curahan hatinya terkait
kebijakan PPKM Level 4 yang diperpanjang pemerintah.
Diberitakan sebelumnya, pengumuman perpanjangan PPKM Level 4 di sejumlah
daerah telah diumumkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
"Malam ini kami diperintahkan bapak presiden sampaikan perkembangan
kasus Covid-19 ke publik. Setiap keputusan pemerintah selalu
perhatikan seluruh aspek dan masukan dari ahli di bidangnya," ujar
Luhut yang disiarkan langsung Youtube Sekretariat Presiden, Senin
(9/8/2021) malam.
Oleh karena itu, Luhut mengatakan pemerintah memutuskan memperpanjang
PPKM Leveling hingga 16 Agustus 2021.
"PPKM level 4, 3, dan 2 di Jawa Bali diperpanjang sampai 16 Agustus
2021," ujar Luhut.
Menurut Luhut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian diperintahkan
menjelaskan keputusan perpanjangan PPKM ini secara detail.
"Terdapat 26 kota dan kabupaten yang turun dari PPKM level 4 ke level
3. Ini menunjukkan perbaikan signifikan," ujar Luhut.
Sementara itu sebagai pengusaha terdampak, Inul Daratista hanya bisa
pasrah.
Ia sebelumnya blak-balakan mengakui jika bisnis karaoke miliknya,
Inul Vizta, sangat terkena dampak di masa pandemi Covid-19. Sudah
hampir dua tahun bisnisnya karaokenya tak berjalan.
"Semua pasti hancur-hancuran. Sudah mau dua tahun karaoke saya
semuanya tutup," kata Inul Daratista di kawasan Mampang, Jakarta
Selatan, Selasa (27/7/2021).
Meski begitu, istri Adam Suseno itu tetap mempertahankan bisnisnya.
Apalagi, ia memiliki ribuan karyawan yang menggantungkan hidup
padanya.
"Saya harus survive karena karyawan ada di pundak saya, sebagian
masih ada saya pekerjakan," jelas istri Adam Suseno itu.
Inul harus putar otak untuk menghidupi karyawannya. Sebisa mungkin ia
meminimalisir adanya pemecatan karyawan.
Pedangdut berusia 42 tahun itu kemudian mencoba peruntungan lain di
luar bisnis karaoke. Dia membuka beberapa usaha kecil, salah satunya
produk makanan.
"Pengurangan ada, tapi saya berusaha untuk survive. Saya bikin usaha
kecil-kecilan tidak hanya di urusan baju dan sebagainya. Pokoknya
semua dari makanan saya sudah lakukan," ungkap dia.
Inul akan melakukan hal tersebut sampai bisnis karaokenya kelak bisa
berjalan normal kembali.
"Iya, sambil menunggu waktu yang tepat untuk buka (bisnis karaoke),"
ujarnya.
Melalui akun Instagramnya, Inul Daratista lalu mengajak pengikutnya
untuk belajar menerima keadaan seperti sekarang ini meskipun terasa
berat.
"Belajar mencintai keadaan
Seberapapun proses perjalanan yg hrs di lewati meski berat … lakukan
dgn hati tulus ikhlas ,dan lapang dada.
Krn hidup jalan terus…
Terus jalan… sampai apa yg kita mau ada dlm genggaman
Ojo nyerah … masio PPKM lewel 1000 engkok lak mati mati karepe dewe
nek gak iso mangan
mari kita tertawa horreeee…," tulis Inul.
Unggahannya itu lantas diserbu netizen media sosial.
Inul Daratista Miris Lihat Kerumunan Orang Beli Baju Lebaran di
Tanah Abang
Sebelumnya saat Ramadhan lalu, Inul Daratista mengomentari soal
fenomena banyaknya masyarakat yang ingin membeli baju baru di Tanah
Abang.
Padahal saat ini Indonesia tengah berperang melawan pandemi Covid-19
yang tak kunjung usai.
Inul Daratista pun khawatir jika Indonesia mengalami nasib serupa
India yang kini kasus aktif Corona malah melonjak dan memakan banyak
korban jiwa.
Dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com, kerumunan pembeli yang
bejubel di Tanah Abang jadi sorotan luas.
Polda Metro Jaya pun turut merespon terkait adanya kerumunan
pengunjung yang terjadi di Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta
Pusat, Sabtu (1/5/2021) siang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya
menyikapi hal itu melalui sejumlah langkah sebagai bentuk antisipasi
agar tak terulang kembali.
"Menyangkut masalah yang ramai di Tanah Abang, pertama kami dari pihak
kepolisian akan menindaklanjuti, kami akan melakukan pendisiplinan
masyarakat untuk masyarakat taat aturan 5M jangan sampai terjadi
kerumunan lagi di sana," ujar Yusri melalui keterangannya, dikutip
Minggu (2/5/2021).
Adapun upaya serius yang dilakukan pihaknya yakni dengan mendirikan
posko pengamanan di sekitaran pasar.
Lewat posko pengamanan tersebut maka pihaknya meyakini pengawasan
terhadap protokol kesehatan masyarakat di lokasi akan lebih ketat.
Posko pengamanan akan mulai didirikan pada hari ini, Minggu (2/5/2021)
hingga Hari Raya Idul Fitri tiba.
"Kami akan dirikan pos pengamanan di sana dari polisi, TNI dan
pemerintah daerah di sana. Di pos itu kami siapkan masker, kami ketatkan
patroli bersama di situ untuk menghindari kerumunan," ujarnya.
Tak hanya itu, untuk mencegah kembali terjadinya kerumunan di lokasi,
pihaknya juga memprioritaskan masyarakat pembeli dengan kuota grosiran
di lokasi tersebut.
"Kami akan mengatur skala prioritas belanja untuk pasar grosir Tanah
Abang bagi pengunjung yang beli grosiran yang biasanya dilakukan pembeli
antar kota. Lalu yang pembeli pribadi kami urai di pasar khusus yang
bukan jual grosiran," tuturnya.
Tak lupa dirinya juga meminta masyarakat yang berbelanja untuk
senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
Pasalnya kata dia, perputaran roda ekonomi di lokasi dan penerapan
protokol kesehatan harus tetap berjalan seiringan.
"Kami tetap tekankan, kami imbau ke masyarakat yang belanja di sana
untuk taat aturan protokol kesehatan. Jaga jarak, pakai masker dan tidak
berkerumun harus selalu diterapkan," imbau Kombes Yusri.
Tak hanya itu, penerapan protokol kesehatan juga harus dilakukan meski
sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjalankan vaksinasi.
Dia mengingatkan bahwa penyebaran virus Covid-19 di Indonesia belum
berakhir saat ini sehingga disiplin protokol kesehatan harus tetap
dilakukan masyarakat.
"Pandemi Covid-19 belum berakhir, vaksin bukan jaminan mutlak kita tidak
tertular. Silakan beraktivitas tapi tetap disiplin prokes, karena
disiplin juga adalah vaksin," ujarnya.
Seperti diketahui, sebagai persiapan menyambut hari raya Idul Fitri,
Pasar Tanah Abang yang berlokasi di Jakarta Pusat, ramai didatangi
pengunjung yang berbelanja pada Sabtu kemarin.
Ramainya pengunjung membuat kondisi berdesakan tak terhindari, alhasil
penerapan protokol kesehatan tak diindahkan di lokasi tersebut.
Sama seperti sebagian masyarakat, Inul pun merasa prihatin dengan
kejadian itu.
Lewat akun Instagramnya, ia mengunggah video diduga kerumunan pembeli
baju di Tanah Abang.
Ia merasa heran dengan masyarakat yang 'ngebet' beli baju Lebaran tapi
mengesampingkan Covid-19.
"Ya Allah semoga kalian diberikan sehat smua ya, demi baju lebaran ga
sebanding ketika kalian terpapar, aku sekeluarga bulan lalu kena sbln
habis duit ratusan juta
blom lagi tarung nyawa krn oxigen dlm darah turun dan sesak napas
pontang panting cari tabung oxigen krn smua rumah sakit tdk kasih kita
sbb kebutuhan rumah sakit juga mendesak, blom lagi anak suami dan
sekitar kena smua...
yg gagal tindakan bisa mati sia sia krn covid
untung Allah msh kasih kami kesempatan sembuh kembali," tulis Inul.
Ia lantas berharap masyarakat berkaca pada kasus Covid-19 yang meledak
di India.
"jgn sampai kyk di India ya ini
tanah abang koyo ngene iki ga salah tah pak sat gas covid ?????
Hellloooo???
Presiden sdh kasih larangan mudik ,yg jelas ya ga boleh juga bgni ?? Yg
salah bukan presiden kuclukkk ‘tapi manusianya yg tdk mau di atur !!!!
Ojo salahin presidene,aturan sdh turun.
Tapi rakyate ga mau diatur ... mall di pondok indah juga sepi meskipun
buka
krn tingkat kesadaran tinggi yg masuk mall jg tau aturan
Cc PEMKOT DKI nih bisa g tuh di tertibkan boss serem ini," lanjut
Inul.
(*)